Lingkaran Survei Indonesia

Isi Survei Online

Lingkaran Survei Indonesia

Lingkaran Survei Indonesia (disingkat LSI) adalah lembaga survei dan konsultan politik terkemuka di Indonesia. LSI didirikan pada tahun 2005 oleh sejumlah pembuat opini publik, peneliti , kolumnis, ahli survei, yang sejak lama terlibat dalam dunia penelitian. LSI aktif melakukan survei politik, baik pada Pemilu ataupun Pilkada. Pada tahun 2011, Universitas Kristen Indonesia (UKI) memberikan penghargaan “Achievement Award” kepada LSI karena dipandang berjasa telah memberi warna bagi ilmu sosial, komunikasi politik dan politik pemilu di Indonesia. LSI membawa tradisi ilmu sosial kuantitatif dengan kemampuannya memprediksi hasil pemilu yang belum terjadi. LSI juga dianggap berjasa membuat hasil riset menarik diberitakan bahkan menjadi "headline" di media nasional. LSI juga dinilai mewarnai politik praktis dan komunikasi politik di Indonesia
Sebagai pelopor konsultan politik, Lingkaran Survei Indonesia ([LSI]) kerap menjadi bahan studi dan menjadi tempat studi banding politisi luar negeri. Pada akhir tahun 2010, Sejumlah delegasi Kongres Amerika (AS) dipimpin Zack Hudgins mengadakan audiensi dengan Lingkaran Survei Indonesia. Kedatangan delegasi kongres Amerika yang berjumlah lima orang tersebut sebagai bagian dari rangkaian kegiatannya di Indonesia untuk mengunjungi sejumlah lembaga seperti DPR, Partai Politik dan elit politik berpengaruh di Indonesia. Mengenai pilihannya untuk berkunjung ke LSI, delegasi kongres tersebut berpandangan karena Lingkaran Survei Indonesia dianggap sebagai representasi konsultan politik yang memiliki pengaruh dalam politik nasional di Indonesia. Terutama, karena perannya sebagai pelopor berdiri dan berkembangnya konsultan politik di tanah air.

Sejarah Berdirinya Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Menurut laporan Koran Tempo, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) didirikan pada tahun 2005 oleh Denny JA, Phd. Sebelum mendirikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny mendirikan dan sempat menjadi direktur Lembaga Survei Indonesia. Denny mendirikan Lingkaran Survei Indonesia untuk menunjukkan bahwa lembaga survei dan konsultan bisa hidup dan menguntungkan secara bisnis. Majalah Swa Sembada menulis, Denny ingin membangun lembaga yang tidak hanya melakukan survei politik tetapi juga menjadi konsultan politik. Berbekal pengalaman membantu tim pemenangan pemilihan presiden untuk SBY tahun 2004, Denny JA mendirikan LSI dengan fokus melakukan survei politik dan menjadi konsultan politik partai dan kandidat.
Sebagai lembaga survei, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membantu partai politik dan kandidat dalam memetakan kekuatan dan kelemahan. Sejumlah partai politik, seperti Partai Golkar, menggunakan hasil survei LSI sebagai pertimbangan dalam mendukung calon dalam Pilkada.Sebagai konsultan politik, klien pertama LSI adalah Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau. LSI membantu kemenangan Ismeth Abdullah pada Pilkada Provinsi Riau tahun 2005. Setelah itu, LSI membantu banyak klien kepala daerah dan anggota legislatif. Hingga tahun 2013, LSI total berhasil memenangkan 24 gubernur dan 55 bupati/walikota di seluruh Indonesia.
Saat ini, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berkembang menjadi 6 anak usaha, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Konsultan Citra Indonesia (KCI), Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), Citra Publik Indonesia (CPI), Citra Publik Advertising (CPA) dan Citra Komunikasi LSI (Cikom).


Lingkaran Survey Indonesia (LSI)

Sejak Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berdiri pada tahun 2005, LSI menjadikan lembaga survey dan riset sosial menjadi instrumen penting pertarungan politik. LSI banyak meyakinkan partai politik, kandidat presiden, kandidat kepala daerah dan elit politik lainnya akan pentingnya survei pemilih. Lewat survei, posisi, kekuatan dan kelemahan partai atau kandidat bisa diketahui sedini mungkin. Strategi politik bisa dilakukan secara efektif dan efisien karena memperhatikan data mengenai apa yang dibutuhkan oleh pemilih. Dari tahun 2004 hingga 2012, LSI telah mengerjakan lebih dari 800 survei perilaku pemilih di seluruh Indonesia dari beragam klien---mulai dari partai politik, kandidat presiden, kandidat anggota DPR/DPRD/DPD dan kandidat kepala daerah. Banyaknya survei yang telah dikerjakan oleh LSI ini memperlihatkan bagaimana stakeholder politik saat ini telah menerima survei dan riset sosial sebagai instrumen penting dalam pemilihan.
Sejumlah partai (seperti Partai Golkar) saat ini telah menjadikan survei indonesia sebagai instrumen utama untuk memilih kandidat dalam Pemilu legisltif atau kepala daerah. Bahkan Golkar secara resmi dalam Juklak-nya telah menempatkan survei sebagai alat untuk menyaring kandidat yang didukung dalam Pilkada. Partai lain (seperti Demokrat, PDIP, PAN, PKS) juga menggunakan data survei sebagai pertimbangan utama dalam mendukung calon kepala daerah Ini perkembangan menarik karena survei politik semula tidak diperhitungkan oleh partai politik. Rekruitmen politik sejak lama lebih didasarkan pada kedekatan dengan pengurus partai, elit politik dan sebagainya. Lewat survei, partai bisa melakukan rekruitmen secara lebih transparan dan bisa diperhatikan. LSI sedikit banyak turut berperan dalam mendorong perkembangan tersebut.
Sejak tahun 2005, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah aktif dalam melakukan survey pemilihan dan memprediksikan siapa yang akan memenangkan pemilihan---- mulai dari partai politik, kandidat presiden, kandidat anggota DPR/DPRD/DPD dan kandidat kepala daerah. LSI berani mempublikasikan hasil prediksi tersebut lewat konferensi pers dan iklan di media massa. Tujuan publikasi tersebut bukan untuk mempengaruhi pemilih, tetapi untuk membuktikan dan menunjukkan bahwa survei dan riset sosial bisa dipakai sebagai alat prediksi. Hasil-hasil prediksi LSI selama ini selalu tepat. Apa yang diprediksikan oleh survey indonesia LSI, tercermin dari hasil aktual ketika Pemilu atau Pilkada diumumkan. Harian Republika menyebut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebagai “dukun politik” karena kerap memprediksi kemenangan seorang kandidat ataui partai jauh sebelum pemilihan dilakukan.  Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan lima buah penghargaan karena ketepatan dan akurasi LSI dalam memprediksikan hasil pemilihan.
(1) Survei Indonesia Pertama yang Akurat yang diiklankan, pada Pilkada Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005.
(2) Survei Prediksi Pemilu Legislatif Pertama yang Akurat yang diiklankan, tahun 2009.
(3) Survei Prediksi Pemilu Presiden yang Akurat yang diiklankan, tahun 2009. ,
(4) Survei Prediksi Pilkada Akurat Terbanyak yang diiklankan Dalam Satu Musim Pilkada (13 Pilkada, tahun 2005-2008).
(5) Lembaga Riset yang Paling Banyak Membuat Prediksi Berdasarkan Survey yang Akurasinya 100% dalam Satu Bulan yakni 5 Prediksi yang Akurat di Bulan Maret 2006

0 Response to "Lingkaran Survei Indonesia"

Posting Komentar